Selasa, 12 Juni 2012

Dominasi Modal Asing Terhadap Indonesia Mengkhawatirkan

Radar Nusantara-
Sungguh sangat mengkhawatirkan jika kekuatan asing mendominasi perekonomian nasional kita, dimana telah terlihat kenyataan bahwa berbagai bidang usaha di Tanah Air sudah dikuasai asing. Kenapa pemerintah membiarkan dominasi asing terus terjadi?, meski Indonesia merupakan lahan investasi yang menggiurkan.
Dominasi modal asing sebetulnya bukan cuma mengkhawatirkan, tetapi sekaligus telah membawa perekonomian nasional berada dalam situasi genting. Coba kita kutip perkataan Bung Karno, bahwa “raksasa biasa yang dulu berjengkelitan di atas pada kerezekian Indonesia, kini sudah menjadi raksasa Rahwana-Dasamuka yang bermulut sepuluh”.
Misalnya saja , bidang pertambangan batu bara, sejumlah perusahaan China dan India menguasai tambang kecil, dengan cara investor dari kedua negara itu membiayai perusahaan tambang lokal yang terancam gulung tikar.
"Tanpa disadari, kita sudah menjadi hulu sumber daya untuk China dan India. Dua negara ini sangat agresif mencari sumber daya batu bara sebagai pengganti minyak di luar negeri, sementara cadangan migas dan tambangnya sengaja mereka simpan," kata Singgih Widagdo, direktur eksekutif Masyarakat Batu Bara Indonesia di Jakarta. “ Bahkan sudah mencapai angka 80% pertambangan dikuasai oleh asing”, ungkap Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara di Jakarta, Minggu (18/9).
Muncul asumsi ditengah masyarakat bahwa dominasi lebih banyak pada sektor swasta. Tetapi Kenyataannya badan usaha milik negara (BUMN) pelan-pelan terus dikuasai asing. Lewat kebijakan privatisasi, asing memungkinkan masuk ke dalam BUMN. Kemudian yang mencengangkan, dari semua BUMN yang telah diprivatisasi, kepemilikan asing sudah mencapai 60 persen.
Maraknya Modal Asing mendominasi pada sektor Perbank-an Nasional, Investasi Indonesia, Bursa Saham di Indonesia, dan masih banyak lagi. Sehingga tak terasa akan mencekik Leher perekonomian Bangsa ini dan imbasnya Intervensi Asing amat mudah mengatur Bangsa kita baik itu dalam bidang Ekonomi, Politik, Budaya dan lain-lain.
Akibat dari penguasaan asing itu, sebagaimana diakui oleh Burhanuddin Abdullah, mantan Gubernur Bank Indonesia, "rakyat Indonesia hanya menikmati 10% dari keuntungan ekonomi, sedangkan 90%nya dibawa asing keluar."
Kepala Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Nurhaida menyebutkan baru 0,2% dari sekitar 240 juta penduduk Indonesia yang menjadi investor di pasar modal khususnya saham. Sementara asing masih mendominasi kepemilikan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar 57% baru sisanya dikuasai investor domestik. Kondisi ini diprediksi akan terus berlangsung mengingat asing memang menyukai Indonesia sebagai ladang investasi.
Akankah kita terus mengikuti kemauan asing mengeruk kekayaan Bangsa ini yang banyak diminati pihak asing terutama sektor- sektor penting. Kita telah menanam ladangnya sementara pihak asing yang menuainya. Haruskah Negeri ini dijajah di Negerinya sendiri???. (and)
 
sumber  
http://www.radarnusantara.com/2011/10/dominasi-modal-asing-terhadap-indonesia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar