Senin, 11 Juni 2012

MALAPETAKA AKHIR ZAMAN DAN CARA MENGATASINYA

Oleh :Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin

MUKADDIMAH

Sesungguhnya segala puji bagi Allah semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, niscaya tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah atas beliau, atas keluarga dan segenap sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari Kemudian kelak. Amma ba’du: Allah Ta’ala berfirman: "Alif laaf miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah menge-tahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 1-3)

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah mengabarkan kepada kita semua tentang fitnah-fitnah (malapetaka) yang bakal terjadi. Dan juga menjelaskan jalan selamat darinya, yaitu berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya. Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu menuturkan bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda.

"Ketahuilah bahwasanya bakal terjadi fitnah-fitnah (malapetaka)!" Kami bertanya: "Bagaimana jalan
keluarnya wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Berpegang teguh dengan Kitabullah, sebab di
dalamnya disebutkan sejarah orang-orang sebelum kalian, dan khabar tentang yang akan datang
setelah kalian, dan di dalamnya juga terdapat hukum terhadap perselisihan di antara kalian. Ia adalah
pemisah antara hak dan bathil, dan sekali-kali bukanlah senda gurau. Barangsiapa mening-galkannya
karena keangkuhan, niscaya Allah akan membinasakannya. Dan barangsiapa mencari petunjuk dari
selainnya, niscaya Allah akan menye-satkannya. Ia adalah tali Allah yang kokoh. Dan ia adalah
bacaan yang penuh hikmah. Dan ia adalah jalan Allah yang lurus." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Pada hari ini kita berada dalam kancah pepe-rangan melawan fitnah (cobaan dan godaan) yang sangat
besar. Fitnah bagaikan potongan malam kelam. Harta adalah fitnah (cobaan), anak-anak adalah fitnah
(coba-an), wanita adalah fitnah (godaan), bercampur baur dengan orang-orang kafir dan munafik adalah fitnah (bencana), ajakan kepada kebatilan dan menjauhi kebe-naran adalah fitnah (malapetaka), teman pergaulan yang jahat adalah fitnah (bencana), seruan kepada perkara sia-sia, sesat dan batil adalah fitnah (bencana). Dan masih banyak lagi yang lain.

Ketika seorang insan jatuh terperosok ke dalam bahaya dan musibah, maka dihadapannya ada dua
pi-lihan: [1.] Ia segera mencari jalan-jalan keselamatan dan ber-usaha mengeluarkan diri dari musibah tersebut hingga ia bisa selamat. Tidak syak lagi hal ini meru-pakan keharusan yang harus
ditempuh bagi orang yang berakal. Atau ia hanya bisa pasrah menerima dan membiarkan dirinya binasa. Ini adalah tindakan orang bodoh yang pasrah dan tidak mencari jalan selamat. Fitnah-fitnah sudah begitu banyak pada zaman sekarang ini. Gelombangnya sudah saling berbenturan dengan berbagai bentuk kejahatan. Maka wajib bagi setiap muslim untuk berhati-hati darinya dengan sungguh-sungguh berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sun-nah Rasul-Nya shallallahu ’alaihi
wasallam. Dan hendaknya ia juga waspada agar tidak men-jadi penebar fitnah (bencana) atau mendatangi atau condong kepadanya, sehingga ia terjebak di dalamnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda:

"Bakal terjadi fitnah (pertumpahan darah), orang yang duduk ketika itu lebih baik daripada orang yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari. Dan barangsiapa melibatkan diri ke dalamnya niscaya ia akan terseret ke dalamnya."
(Muttafaq ’alaih).

Kita semua, baik rakyat maupun penguasa, ulama maupun orang awam, hendaknya saling bahu
membahu memadamkan api fitnah dengan berbagai corak terse-but. Dengan cara yang penuh hikmah
dan nasihat yang baik. Jika hal itu tidak kita lakukan, maka akibatnya akan sangat berbahaya dan
kesudahannya akan sangat menyakitkan. Allah berfirman:

"Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zhalim saja
diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya." (Al-Anfal: 25)
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa dunia ini ada-lah batu ujian dan cobaan. Allah berfirman:
"Agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya." (Huud: 7) Dan bahwasanya kampung akhirat adalah tempat tinggal yang abadi. Orang yang berbahagia adalah yang diselamatkan Allah dari fitnah-fitnah (bencana-bencana). Dan orang yang celaka adalah yang terseret ke dalam-nya dan menjadi penyeru kepadanya. Semoga Allah memberikan keselamatan bagi kita semua.
Risalah yang sederhana ini menyebutkan dengan ringkas beberapa fitnah-fitnah yang banyak bersebaran pada zaman sekarang ini dan banyak menimpa kaum muslimin. Mudah-mudahan bermanfaat bagi orang yang ingin memetik faidah dan menjadi peringatan bagi para pencari ibrah (pelajaran). Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

 MAKNA FITNAH

Fitnah adalah cobaan dan ujian. Dosa syirik disebut fitnah dan kekufuran juga dise-but fitnah. Allah berfirman dalam kitab-Nya: "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi." (Al-Baqarah: 193)
Yaitu sehingga tidak ada lagi syirik dan kekufuran. Dalam ayat lain Allah berfirman:
"Kalau (Yatsrib) diserang dari segala penjuru, ke-mudian diminta kepada mereka supaya murtad, niscaya mereka mengerjakannya." (Al-Ahzab: 14)
Namun istilah fitnah lebih banyak diucapkan un-tuk sesuatu berupa bala dan cobaan yang kerap kali
memperdaya dan menyimpangkan banyak orang dari jalan yang lurus. Sementara mereka tidak mampu mengatasinya, akhirnya mereka larut bersama bala dan cobaan tersebut. Itulah cobaan dan bala yang menye-satkan yang sangat dikhawatirkan Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam atas umatnya. Dalam sebuah hadits shahih beliau bersabda: "Menjelang hari Kiamat nanti bakal terjadi fitnah-fitnah seperti potongan malam kelam. Pada saat itu seseorang beriman pada pagi hari dan menjadi kafir pada sore harinya, beriman pada sore hari dan menjadi kafir pada pagi harinya. Ia menjual agamanya dengan materi dunia." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Maknanya apabila fitnah tersebut telah menimpa seseorang, ia akan terpedaya dan selanjutnya sesat
serta menyimpang dari kebenaran dan petunjuk, ia menjual agamanya dengan materi dunia! Fitnah-fitnah seperti ini telah banyak kita saksikan pada hari ini. Oleh karena itu yang dapat bertahan
dan sabar dalam menghadapinya hanyalah orang-orang yang diteguhkan Allah dan diberi-Nya karunia ilmu dan pengetahuan.

 SETAN-SETAN DARI KALANGAN JIN DAN MANUSIA

Setan telah meyakini bahwa dirinya telah binasa. Bahwa ia termasuk penduduk Neraka. Dan ia pasti
masuk ke dalamnya tanpa dapat menghindar sama sekali. Oleh karena itu ia berusaha menyesatkan bani Adam agar mereka bisa masuk bersama-sama ke dalam Neraka. Bahkan setan bersumpah untuk
melakukan tekadnya itu. Allah Ta’ala berfirman: "Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." (Shad: 82-83)

Allah juga mengabarkan bahwa di kalangan manu-sia juga ada yang berperan sebagai setan. Allah
Ta’ala berfirman: Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manu-sia dan (dari jenis) jin." (Al-An’am: 112)

Cobalah perhatikan, Allah Ta’ala mendahulukan penyebutan setan dari jenis manusia sebelum penye-butan setan dari jenis jin! Sebab setan jenis manusia itulah yang mengajak kepada apa yang
diserukan oleh setan jenis jin. Mereka mengajak kepada kekufuran, bid’ah dan maksiat, yang mana hal itu merupakan seruan setan. Alim ulama menjelaskan bahwa setan senantiasa mengajak manusia kepada perbuatan dosa, mulai dari dosa yang paling besar sampai dosa yang kecil. Ibnul Qayyim menyebutkan dalam kitab Al-Bada’iul Fawaaid di akhir juz kedua sebagai berikut: "Sesungguhnya setan mengajak manusia kepada enam perkara. Ia baru melangkah kepada perkara kedua bila perkara pertama tidak berhasil dilakukannya.

Mengajaknya berbuat syirik dan kekufuran. Jika hal ini berhasil dilakukannya berarti setan telah
menang dan tidak sibuk lagi dengannya. Jika tidak berhasil, setan akan mengajaknya berbuat bid’ah. Jika sudah terjerumus ke dalamnya, maka setan akan membuat bid’ah itu indah di matanya hingga dia rela dan setan pun membuatnya puas dengan bid’ah itu.

Jika tidak berhasil juga, setan akan menjerumuskan-nya ke dalam dosa-dosa besar. Jika tidak berhasil, setan akan menjerumuskannya ke dalam dosa-dosa kecil. Jika ternyata tidak berhasil juga, setan akan menyi-bukkannya dengan perkara-perkara mubah hingga ia lupa beribadah. Jika tidak mempan juga, setan akan membuainya dengan perkara-perkara kurang penting hingga ia abaikan perkara-perkara terpenting. Jika gagal juga, maka setan akan melakukan tipu daya terakhir, jarang orang yang selamat darinya hingga para nabi dan rasul sekalipun. Yaitu mengerahkan bala tentaranya dari jenis manusia untuk menyerang orang-orang yang berpegang teguh de-ngan agamanya. Oleh sebab itu kita temui setan-setan jenis manu-sia ada juga yang menyeru kepada kekufuran, syirik, mengajak orang berbuat dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil. Jika tidak mampu, mereka akan membuat orang lalai dengan perkara-perkara mubah. Jika masih juga gagal, maka mereka memalingkan orang dari amal yang terpenting kepada amal yang kurang penting. Jika ternyata gagal, maka tidak ada jalan lain kecuali mengganggu dengan lisan, dengan tangan atau dengan gangguan model apa saja! Maka seorang insan seharusnya tetap waspada dan menjauhkan diri dari setan-setan baik dari jenis jin maupun manusia.

sumber.
 Harap Cantumkan Dicopy dari :
Website “Yayasan Al-Sofwa” 
Jl. Raya Lenteng Agung Barat, No.35 Jagakarsa, Jakarta - Selatan (12610) 
Telpon: (021)-788363-27 , Fax:(021)-788363-26
<a href="http://www.alsofwah.or.id">www.alsofwah.or.id</a> ; E-mail: <a
href="mailto:info@alsofwah.or.id">info@alsofwah.or.id</a>
Dilarang Keras Memperbanyak Buku ini untuk diperjual belikan !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar